Nah mungkin ini sudah tidak asing di telinga orang
pangkep terutama yang bertempat tinggal alias Ammantang ri Labakkang
(Masyarakat Labakkang), adapun lokasi Balla' Ada' Labakkang sendiri itu berada
di Jalan Mesjid raya Kampung mandar Kecamatan Labakkan Kabupaten Pangkep
Balla' ada' Labakkang kini menjadi tempat central bagi masyarakat
Labakkang,setiap pertemuan antara orang-orang besar atau petua-petua Labakkang
diadakan di rumah adat labbakang ini. Adat Mappalili sebelum bergegas ke sawah
(ladang yang dijadikan lokasi Mappalili) sebelumnya petua dan masyarakat akan
berkumpul di rumah adat ini,sebelumnya pada malam sebelum Mappalili diadakan
pembacaan Surat Lontarak Labakkang ("Surek Lontara' Labakkang") lotr lbkG Dan
penyerahan Badik atau Di perlihatkannya lagi Badik Pusaka Labakkang "Badik
Karaeng Labakkang" bdikreaG lbkG.
tempat berunding para elite labakkang,tempat wisata
keluarga atau situs labakkang,tempat menyambut Tamu penting,Perayaan Hari
Penting,dan tempat apresiasi sastra masyarakat Labakkang (tempat latihan
teater) terkhusus pada siswa atau pelajar.Baru-baru ini Rumah adat labakkang di
jadikan tempat penyambutan Obor Porda (pekan Olah Raga Sulawesi
Selatan),Keberadaan Balla' Labakkang kini seakan menjadi sentral aktivitas
Labakkang,Pengelolaannya pun sangat diperhatikan, hal itu dikarenakan jumlah
biaya yang digunakan untuk membangun Balla Labakkang tidak sedikit,bahkan
pembangunannya harus diadakan sampai dua kali sampai betul-betul pas dan cocok
dengan adat budaya masyarakat Labakkang, semua bangunan pada Rumah Adat dibuat
dengan bahan dasar kayu terbaik atau yang orang kenal dengan sebutan "Kaju
Sappu'" kju
spu.
Untuk Pembangunan Rumah ini sendiri manurut data
memakan lebih dari Rp 200 juta,oleh karena itu Balla' Lompoa sangat dijaga
kebersihan dan perawatannya.
nah untuk bentuk dan strukturnya
cikali bangunan rumah adat Labakkang, dapat menampung dengan kapasitas 250
orang maka yang digunakan untuk pertemuan hanya 4 lontang, satu lontang panjang
3 meter memanjang ke belakang dan 4 lontang (dalam bahasa buugis makassar) pada
lebarnya, praktis yang digunakan layaknya “Aula Mini adalah 12 x 12 meter. Rumah adat Labakkang
sebagaimana umumnya rumah adat Bugis Makassar berbentuk “sulapa Eppa” atau "sulapa Appa", terdiri atas tangga
bagian depan (11 anak tangga) "sampulo nsse're ana' tuka' ",
lego – lego atau dego-dego (paladang),
6 lontang pada bangunan utama (lontang ri saliweng/lontang riolo padaserang
dallekang, lontang ri tengnga/lontang tangnga paddaserang tangnga, lontang ri
laleng (paddaserang ri boko), 2 lontang pada bangunan tambahan
“Pannasuang”/”Pappaluang”), hanya saja ukuran lontangnya sekitar 4 meter.
Tapi cika' Pada bangunan tambahan
Balla' Ada' labakkang, fungsinya tidak primer lagi atau tidak sesuai namanya
sebagai Annasuang/appaluang, tapi lebih dimanfaatkan sebagai ruang
pertemuan bagi kegiatan pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa. Pada bagian
belakang bangunan tambahan rumah tersebut, juga terdapat tangga untuk naik ke
rumah dengan jumlah anak tangga 11 (Sampulo Nsse're ana' tuka')itu dia cerita daeng
ekky tentang satu tempat yang harusnya dijadikan tempat wisata budaya di
Pangkep
Rawana Balla' lompoa karaeng Labakkang Nia' Alu ni pakea appadendang, dibawah
rumah adat Labakkang terdapat alu dan lesung yang digunakan saat upacara
Mappadendang.Ciniki sapatunna (pa'lapa' Pala' bangkenna Bentengna Balla'Lompona
Labakkang, sassi kakaraenganna na kalompoaanna Labakkang).
lihatlah
alas kaki tiang rumah adat labakkang itulah bukti besarnya kekakraengang
Labakkang.berikut saya sajikan Lampiran Gambar untuk rumah adat
Labakkang,semoaga dapat menarik minat kawan-kawan untuk mengunjungi kampong
daeng Ekky, Pa'rasangang Labakkang,Pa'rasangang Malabbiritta cikali.Rumah
Panggung kayu khas Bugis Makassar mengacu pada anutan kepercayaan bahwa alam
semesta ini terdiri atas 3 bagian, bagian atas (botting langi), bagian tengah
(alang tengnga / ale kawa) dan bagian bawah ( awa sao / peretiwi / bori liu).
Itulah sebabnya rumah tradisional Bugis Makassar juga terdiri atas tiga bagian,
yaitu Rakkeang, bagian atap rumah. Dahulu biasanya digunakan untuk
menyimpan padi yang baru di panen. Yang kedua, Ale Bola, yaitu bagian tengah
rumah. dimana kita tinggal. Pada ale bola ini, ada titik sentral yang bernama
pusat rumah ( posi’ bola ), dan Awa bola, yaitu bagian bawah rumah, antara
lantai rumah dengan tanah.Rumah dengan arsitektur berkolong rumah bagi banyak
orang Bugis Makassar dipandang sangat aman dan nyaman, selain itu karena
berbahan dasar kayu rumah ini dapat berdiri bahkan tanpa perlu satu paku pun.
Semuanya murni menggunakan kayu. Uniknya lagi adalah rumah ini dapat di angkat
/ dipindah. Bentuk rumah orang Bugis Makassar haruslah persegi empat. Ini
berhubungan dengan falsafah hidup Sulapa EppaE (atau Persegi empat).