Selasa, 26 November 2013

Alat tumbuk Padi


Ronjengan dalam bahasa jawa disebut juga dengan Lesung. Lesung merupakan alat tradisional untuk mengolahan padi yang telah dipanen atau yang disebut dengan gabah untuk menjadi beras. Fungsi alat ini adalah memisahkan kulit gabah dari beras secara mekanik dengan cara ditumbuk. Lesung sendiri sebenarnya hanya wadah cekung, biasanya dari kayu besar yang diberi lobang pada bagian tengahnya dengan menggunakan tatah. Gabah yang akan diolah ditaruh di dalam lubang tersebut. Padi atau gabah lalu ditumbuk dengan alu, yaitu semacam tongkat tebal dari kayu, dengan cara berulang-ulang sampai beras terpisah dari sekam.

Pada perayaan panen masyarakat desa biasanya melakukan tradisi menumbuk padi dengan lesung secara bersama-sama. Ukuran lesung yang digunakan untuk menumbuk padi biasanya tiga meter dan ditumbuk dua sampai tujuh orang sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Selain menumbuk mereka juga sambil bernyanyi seiring dengan suara musik yang dihasilkan oleh lesung yang serupa klotekan.Dalam perkembangannya tradisi ini juga sering dijadikan sebagai ajang lomba pada perayaan 17an ataupun acara lainnya yang bertemakan seni dan budaya dengan maksud melestarikan kesenian ini.

Namun seiring dengan berkembangnya jaman, tradisi ini lama kelamaan mulai surut karena alat tumbuk padi sekarang dirubah dengan yang lebih modern yaitu dengan menggunakan diesel. Lalu, siapa yang akan melestarikan budaya ini? Menunggu sampai kapan? Sampai direbut oleh negara lain lagi seperti kesenian-kesenian lainnya?
 
Lesung sendiri sebenarnya hanya wadah cekung, biasanya dari kayu besar yang dibuang bagian dalamnya. Gabah yang akan diolah ditaruh di dalam lubang tersebut. Padi atau gabah lalu ditumbuk dengan alu, tongkat tebal dari kayu, berulang-ulang sampai beras terpisah dari sekam. Fungsi alat ini memisahkan kulit gabah (sekam, Jawa merang) dari beras secara mekanik. Lesung terbuat dari kayu berbentuk seperti perahu berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 meter, lebar 0,5 meter dan kedalaman sekitar 40 cm.

Baiklah, sekarang kita kembali pada pokok pembahasan utama, yaitu tentang lumpang. Secara umum lumpang dibuat dari pangkal batang pohon jati dan atau batang pohon yang lebih kuat dan keras. Sementara itu lumpang dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu lumpang kecil dan lumpang besar. Lumpang kecil biasanya digunakan untuk menumbuk kopi sedangkan lumpang besar biasanya digunakan untuk menumbuk jagung, gaplek atau ketela pohon, dan atau bahan makanan yang perlu dihaluskan dengan ukuran asal yang lebih besar bila dibandingkan dengan kopi. Selain itu lumpang besar umumnya juga dipakai untuk menumbuk bahan makanan dengan jumlah yang lebih besar, sehingga proses penumbukan pun menjadi lebih cepat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar